#95 Manakah yang lebih utama qiyamul lail (shalat malam) atau mencari (belajar) ilmu (syar'i)?
Pertanyaan 95
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah ditanya, "Manakah yang lebih utama qiyamul lail (shalat malam) atau mencari ilmu?"Jawab:
Mencari ilmu lebih afdhol (utama) daripada qiyamul lail (shalat malam). Karena mencari ilmu sebagaimana Imam Ahmad berkata,"Tidak ada yang bisa menandinginya bagi orang yang benar niatnya, yaitu ia berniat untuk mengangkat kebodohan dari dirinya dan selain darinya ..."
Maka, jika seseorang tidak tidur di awal malam untuk menuntut ilmu mengharap wajah Allah ta'ala, sama saja apakah dia belajar atau mengajar manusia maka itu lebih baik daripada shalat malam.
Dan,
- bila memungkinkan untuk mengumpulkannya keduanya itu lebih utama.
- Namun, jika ia harus memilih antara 2 perkara maka menuntut ilmu lebih utama.
Oleh karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Abu Hurairah radhiallahu 'anhu,
أَنْ يُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ
"agar berwitir sebelum ia tidur."
Hadits dikeluarkan oleh al-Bukhari /Kitabut Tathawu' /Bab Shalat Dhuha, dan Muslim /Kitabush Shalatul Mufasirin /Bab Disukainya Shalat Dhuha.
Ulama berkata,
"Sebab hal tersebut adalah bahwa Abu Hurairah radhiallahu 'anhu menghafal hadits-hadits Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam di awal malam dan tidur di akhir malam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengisyaratkan agar beliau berwitir sebelum tidur."
Sumber:
✓ Kitab Kitabul Ilmi (arab .pdf) - Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin✓ Buku terjemahan - Kitabul Ilmi - Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
***
Posting Komentar untuk "#95 Manakah yang lebih utama qiyamul lail (shalat malam) atau mencari (belajar) ilmu (syar'i)?"
Posting Komentar