#01 Pasal berbagai tempat masuknya Setan pada Kalbu Manusia
Dizkrullah, membuat setan tidak menetap di kalbu
Ketahuilah, sesungguhnya kalbu secara asal fitrahnya menerima petunjuk. Namun, padanya diletakkan syahwat dan hawa nafsu, kalbu berpaling dari fitrahnya tersebut.
Dan, ketika
- disebut nama Allah oleh seorang manusia, maka setan bersembunyi. Namun, ketika
- kelalaian menghinggapinya, setanpun menggoda.
Dan, ketahuilah bahwasannya permisalan kalbu itu bagaikan benteng pertahanan, sedangkan setan seperti musuh yang ingin memasuki, memiliki dan menguasai benteng tersebut. Dan, tak mungkin mempertahankan benteng ini kecuali dengan menjaga pintu-pintunya. Tidaklah mampu menjaga pintu-pintunya bagi siapa yang tak mengenal kalbunya.
Seseorang tak akan berhasil menolak setan, melainkan dengan mengetahui tempat-tempat masuknya. Tempat masuknya setan dan pintu-pintunya adalah sifat-sifat hamba (manusia) dan banyak.
Pintu-pintu gerbang besar itu (ada 10) adalah:
1. Kedengkian dan ambisi
Ketika seorang hamba berambisi terhadap sesuatu. Ambisinya membuat ia buta dan tuli, dan menutupi cahaya pandangannya. Padahal, dengan cahaya tersebut ia mampu mengenali gerbang-gerbang masuknya setan.2. Amarah, syahwat dan kekerasan
Telah diriwayatkan, bahwa Iblis berkata,
"Jika seorang hamba dalam keadaan keras (marah) kami akan membolak-balikkannya seperti anak-anak membolak-balikkan - menggocek bola."
3. Gemar memperindah rumah, pakaian dan perabotan rumah
Maka, ini senantiasa mengundang seseorang untuk mendirikan rumah dan memperindah atap dan dindingnya, serta memperindah pakaian dan perabotan rumahnya. Akibatnya, manusia merugi karena sepanjang umurnya untuk yang demikian.4. Rasa kenyang
Bahwasannya, rasa kenyang akan menguatkan syahwat seseorang dan berat untuk melakukan ketaatan.5. Ambisi kepada manusia
Sesungguhnya, barang siapa yang berambisi kepada seseorang sosok, sampai-sampai membuat dia- memberi pujian kepada sosok tersebut dengan apa-apa yang tidak ada padanya, dan
- mencari muka di hadapannya.
- Dia tidak menyuruhnya berbuat makruf (kebaikan), dan
- tidak melarangnya dari kemungkaran (keburukan).
6. Ketergesa-gesaan dan meninggalkan pembuktian
"Ketergesa-gesaan berasal dari setan, sedang kehati-hatian berasal dari Allah ta'ala."
7. Cinta harta
- harta merusak kalbu, dan
- menyeretnya untuk mencari harta melalui jalan lain (tidak benar).
- Hal tersebut menjerumuskannya kepada sifat kikir, dan
- menakut-nakuti kepada kemiskinan.
8. Menggiring kalangan awam (kurang ilmu) kepada fanatisme mazhab,
9. Menggiring kalangan awam (kurang ilmu) kepada pemikiran Dzat Allah ta'ala dan Sifat-sifat-Nya
- akal-akal mereka tak terjangkau padanya, sehingga hal tersebut
- meragukan mereka terhadap prinsip agama ini.
10. Prasangka buruk kepada kaum muslimin
- merendahkannya dan menjelek-jelekkan dengan lisannya.
- Dia memandang bahwa dirinya lebih baik darinya.
- Dan, bahwasannya prasangka buruk ini menguatkan pada kejelekan yang tersangka.
- memberi udzur pada bagi orang beriman lainnya.
- Sedangkan orang munafiq akan mencari aib-aib orang beriman.
- Seseorang semestinya untuk menghindari tempat-tempat yang bisa menimbulkan prasangka pada dirinya.
Bersitan-bersitan yang tidak kokoh
- was-was dan bersitan-bersitan yang tidak kokoh.
- Maka, dzikrullah akan menghalanginya yang demikian itu, dan pembangunan taqwa pada kalbu.
Permisalan setan
- seperti anjing lapar, yang berusaha mendekati Anda.
- Jika pada kedua tangan Anda tak ada daging dan roti, Anda cukup mengusirnya dengan Anda mengatakan, "Hush!".
- dia tak akan pergi hanya dengan perkataan usiran.
- Demikian pula, kalbu yang kosong dari makanan setan, setan mudah terusir dengan hanya dzikir.
Fakta bisikan setan dalam Shalat
Bibliografi
- Kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin - Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi
- Buku terjemahan - Mukhtashar Minhajul Qashidin - At-Tuqa
- Kajian Islam Mukhtashar Minhajul Qashidin - Al-Ustadz Qomar ZA, Lc - Masjid Umar Ibnul Khaththab, Ponpes Darul Atsar, Kedu, Temanggung
Posting Komentar untuk "#01 Pasal berbagai tempat masuknya Setan pada Kalbu Manusia"
Posting Komentar