Widget HTML #1

#01 Penyebutan Nasab Beliau - shallallahu 'alaihi wa sallam - dan Bagusnya Asal-Usul yang Mulia (Tinggi)

          Firman Allah ta'ala,

(اللّٰه أَعْلَم حَيْثُ يَجْعَلُ رسالته) [الأنعام: ١٢٤]

          "Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan (menjadikan - ed.) tugas kerasulan." (al-An'am: 124)

         Dan, ketika Heraklius (هِرَقْلُ - Hiraqlu -ed.), raja Romawi bertanya kepada Abu Sufyan dengan pertanyaan tentang bagaimana sifat-sifat Nabi - shallallahu 'alaihi wa sallam - , tanyanya, "Bagaimana nasabnya pada kalian?"

        Abu Sufyan menjawab, "Dia memiliki nasab (yang mulia) pada kami," lalu berkata, "Demikianlah dengan para rasul, diutus dengan nasab-nasab (yang mulia) di antara kaumnya. Yakni: dengan nasab yang paling mulia (paling tinggi) dan terjaga, dan kabilah (suku) paling besar pengaruhnya." - Shallawatullahu 'alaihim ajma'in.

          Nabi - shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Sayyid (pemimpin) anak Adam - 'alaihi sallam. Maka, Allah membanggakan mereka di dunia dan akhirat.

          Beliau memiliki nama:
Abul Qasim,
Abu Ibrahim, 
Muhammad,
Ahmad,
al-Mahiy adalah yang dihapus dengannya kekufuran,
al-'Aqib adalah yang tidak ada setelahnya nabi, 
al-Hasyir adalah yang membangkitkan manusia di atas dua kakinya, ¹)
al-Muqaffiy, yang mengikuti para Nabi dan Rasul sebelumnya.
Nabi ar-Rahmah (pemberi rahmat),
Nabi at-Taubah (yang menyebabkan orang bertaubat),
Nabi al-Malhamah, (yang menaklukkan dan peperangan)
Nabi Penutup para Nabi, dan 
Abdullah ²)

          Al-Baihaqi telah berkata, "Dan, sebagian ulama menambahkan, dan berkata, 'Allah memberi nama beliau di dalam Al-Qur'an dengan':
Rasul
Nabi
ummy (yang buta huruf)
Syahidan (yang menjadi saksi di hari kiamat)
Mubasyiran (yang memberi kabar gembira)
Nadziran (pemberi peringatan ancaman)
Da'iyan ila Allahi bi idznihi
Sarajan Muniran (sebagai lampu penerang menerangi)
Raufan Rahiman (yang sangat kasih sayang)
Mudzakiran (pembawa peringatan)
✓ menjadikannya pemberi rahmat, nikmat dan petunjuk.

          Beliau adalah, 
Ibnu 'Abdullah bin 
'Abdul Muththalib bin
Hasyim bin
Abdul Manaf bin
Qushay bin
Kilaab bin
Marrah bin
Ka'ab bin
Lu'ay bin
Ghalib bin
Fihr bin
Malik bin
an-Nadhr bin
Kinanah bin
Khuzaimah bin
Mudrikah bin
Ilyas bin
Mudhar bin
Nizar bin
Ma'ad bin
'Adnan (dan dia putra Nabi Ismail) bin 
Isma'il - 'alaihis salam

          Tidak ada perselisihan bahwa Nabi - shallallahu 'alaihi wa sallam - bernasab kepada Nabi Isma'il alaihis salam. Meskipun diperselisihkan berapa banyak bapak yang memerantarakan keduanya.
_____________________________
¹ Adalah: على أثره
² Saya - al-Albani - berkata, bahwa dua nama terakhir dan Ahmad, ketiganya ada di dalam al-Qur'an al- Karim, semua nama tersebut di atas ada di dalam beberapa hadits, sebagiannya ada di dalam ((Takhrij ath-Thahawiyah)) (292), dan ((al-Ahadits ash-Shahihah)) (1571 dan 1628), dan ((ar-Raudhatu an-Nadhir)) (401 dan 1017).

***

           Nasab ini, dengan sifat tersebut, tidak ada perbedaan pendapat ulama di dalamnya.¹)
Maka seluruh kabilah 'Arab al-Hijaz kembali kepada nasab ini (ke Nabi Isma'il - ed.). Dan, oleh karena ini Ibnu 'Abbas dan selainnya berkata tentang firman Allah ta'ala,

( … قُلْ لَا أسْألُكُمْ عَلَيْهِ أجْراً إلّا الْمَوَدَةَ في الْقُرْبَى …)
 [الشورى: ٢٣]

          "...Katakanlah, 'Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.' …"

         Tidak ada keturunan (seseorang) dari keturunan-keturunan Quraisy kecuali Rasulullah - shalallahu 'alaihi wa sallam yang nasabnya sampai kepada mereka.²)

          Dan telah diriwayatkan dari jalan-jalan mursal dan maushul, bahwasanya Nabi - shallallahu 'alaihi wa sallam - telah bersabda,

         "Aku lahir dari pernikahan (yang sah), dan tidak dilahirkan dari perzinaan (hubungan tidak sah), dari keturunan langsung Adam - alaihis salam -, sampai ayahku dan ibuku melahirkanku, dan tidak mengenaiku sedikitpun dari perzinaan jahiliyah" ³)

          Hadits ini diriwayatkan Ibnu 'Adi dari 'Ali bin Abu Thalib, dan sanadnya mursal jayyid.
_____________________________
¹) Aku - al- Albani - berkata, bahwa yang demikian itu dapat ditemukan di dalam ((ash-Shahih)) yang mengharuskan mengikuti metode yang telah diletakkan padanya - sebagaimana yang telah aku jelaskan di Muqadimmah - dan Syaikh Abu Zuhrah telah berdalil dalam kitabnya (1/87) dengan riwayat Ibnu Abbas - radhiallahu 'anhuma - berkata, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika selesai sampai 'Adnan, cukup sampai disitu, kemudian ia berkata, "Telah berdusta Nusabuni, Allah ta'ala berfirman, 
(وَعَادً ؤَثَمُوْدَا وَاصْحَبَ الْرَّسِّ وَقُرُوْنًا بَيْنَ ذٰلِكَ كَثِيْرًا) 
(al-Furqan: 38). 

          "dan (Kami binasakan) kaum 'Ad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut."

Dan telah tersembunyi atasnya, bahwa sesungguhnya hadits tersebut maudhu', di dalamnya terdapat kedustaan atas pengakuan dirinya sendiri. Sebagaimana telah dijelaskan dalam al-Ahadits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah (111).

²) Diriwayatkan al-Bukhari dalam at-Tafsir /asy-Syura.

³) Aku - al-Albani - berkata, bahwa aku telah bicarakan dengan jalur-jalurnya dalam Irwa'ul Ghalil (1972), secara keseluruhan (didukung oleh hadits-hadits yang lain), hadits tersebut meningkat (naik) ke tingkatan "al-hasan", dan yang demikian itu dapat ditemukan di Shahih al-Jami' ash-Shaghir (3218 - 3220).

***

          Dan, telah tetap di dalam Shahih al-Bukhari, dari Abu Hurairah - radhiallahu 'anhu - berkata, Rasulullah - shalallahu alaihi wasallam - telah bersabda,

         "Aku diutus, dari (merupakan - ed.) sebaik-baik generasi Bani Adam, (dibanding - ed.) dari satu generasi ke generasi (kemudian - ed.) sampailah aku diutus di generasi dimana aku berada ini." ¹)

           Dan, di dalam Shahih Muslim, dari hadits Watsilah bin al-Asqa' bahwasanya Rasulullah - shalallahu alaihi wasallam - telah bersabda, 

          " Sesungguhnya Allah memilih dari anak Ibrahim: Isma'il, dan memilih dari Bani Isma'il: Bani Kinanah, dan memilih Bani Kinanah: Quraisy, dan memilih dari Quraisy: Bani Hasyim, dan memilih aku dari Bani Hasyim.²)

          Dan, Imam Ahmad meriwayatkan dari al-Muthalib bin Abi Wadda'ah berkata, bahwa Abbas berkata, bahwa Nabi - shallallahu 'alaihi wa sallam - pernah menyampaikan kepadanya (kepada Abbas - ed.) sebagian dari apa yang dikatakan kepada manusia. 

           Lalu (Abbas) melanjutkan, (beliau) - shallallahu 'alaihi wa sallam - naik ke mimbar, dan berkata, "Siapa aku?"

           Maka, manusia menjawab, "Engkau Rasulullah."

          Beliau berkata, "Aku Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, sesungguhnya Allah menciptakan suatu ciptaan, lalu menjadikanku sebaik-baik ciptaan-Nya. Dan, Allah menjadikan umat (mereka - ed.) dua kelompok, dan menjadikanku di dalam sebaik-baik kelompok. Dan, Allah menciptakan suku-suku (kabilah-kabilah - ed.) dan menjadikanku pada sebaik-baik kabilah. Dan, Allah menjadikan mereka, rumah-rumah, dan menjadikanku di sebaik-baik rumah di antara mereka. Maka aku memiliki sebaik-baik rumah di antara kalian dan sebaik-baik jiwa di antara kalian." ³)

          Semoga Allah memberi shalawat dan selalu keselamatan atasnya (Nabi - shallallahu 'alaihi wa sallam) yang selamanya sampai hari Kiamat.

          Dan, telah didapat di dalam ash-Shahih, bahwasanya Rasulullah - shallallahu 'alaihi wa sallam - bersabda,

أنَا سَيّدُ وَلَدِ آدم يَوْمَ القِيَامَةِ، وَلَا فَخَر  

         "Aku adalah Sayyid (pemimpin) anak cucu Adam di hari Kiamat, dan bukan untuk kemegahan (membanggakan diri beliau - ed.)." ⁴)
___________________________
¹) Dan ini dikeluarkan dalam al-Ahadits ash-Shahihah (809)

²) Ini dikeluarkan di kitab sama dengan yang di atas (ibid) dengan no. (302), dan kalimat pertama bukan di sisi Muslim, sesungguhnya itu di sisi at-Tirmidzi dan yang lainnya dengan sanad dhaif (lemah), cobalah diteliti kembali referensinya (diraji'), lalu disandarkan (bagian dari - ed.) kepadanya (Muslim - ed.), padahal tidak tersembunyi yang ada padanya, (Muslim - ed.), walaupun (Abu Zuhrah) menyebutkannya dalam kitabnya (1/81).

³) Lihatlah di dalam Takhrij al-Misykah (5757) dan Shahih al-Jami' (1485)

⁴) Hadits shahih tidak diragukan lagi, tetapi penisbatan "ash-Shahih" dengan sempurna ini ada peninjauan, dan yang dimaksudkan di sini adalah Shahih Muslim, dikarenakan di sisinya (7/59) dari hadits Abu Hurairah marfu' tanpa tambahan: "وَ لا فخر" . Dan demikian juga itu di sisi Dua Syaikh (syaikhaini), padanya dengan lafaz
"…أنا سيّد الناس يوم القيامة" 
hadits ini dengan panjangnya tentang asy-syafa'ah dan dikeluarkan dalam
((ظلال الجنة في تخريج السنة)) 
hal. 811. Sedangkan dengan tambahan, itu telah diriwayatkan Ibnu Hibban dan selainnya dari Abdullah bin Salam dan selainnya, dan itu dikeluarkan dalam ash-Shahihah (1571).

Sumber:
Kitab Shahih as-Sirah an-Nabawiyah - Lil- Hafizh Ibnu Katsir - bi qalam asy-Syaikh Nashiruddin al-Abani - rahimahullahu ta'ala 

WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis


Posting Komentar untuk "#01 Penyebutan Nasab Beliau - shallallahu 'alaihi wa sallam - dan Bagusnya Asal-Usul yang Mulia (Tinggi)"

Menjadi Terampil Menulis
Hanya dari kebiasaan menulis sederhana
Menulis Cerita

Kisah Nyata
rasa Novel


Bahasa Arab
Nahwu
Mutammimah

Bahasa Arab
Sharaf
Kitabut Tashrif

Menulis Cerita Lanjutan

Biografi Inspiratif

Bahasa Indonesia
Belajar
Kalimat

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel


Bahasa Indonesia
Belajar
Kata

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

Disalin oleh belajar.icu
Blog Seputar Mendesain Kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya,
mudah, sedikit demi sedikit,
dan
saban hari.